Breaking News

Kamis, 18 Juni 2015

Dra. Nelmayeti - Bukan Impian, Hanya Menjalani

Journey1Batusangkar -Tahun 2006 adalah tahun pertama Dra. Nelmayeti mengajar di SMA 1 Batusangkar sebagai guru Matematika. Di tahun 2014 lalu beliau terpilih menjadi salah seorang Wakil Kepala Bidang Hubungan Masyarakat. Terpilihnya beliau sebagai Wakil Kepala Bidang Humas menyebabkan tanggung jawabnya menjadi bertambah. Kalau dulu tanggung jawab beliau hanya terfokus untuk mendidik anak didalam kelas, sekarang beliau bertanggung jawab untuk menjalankan amanah yang dipercayakan rekan-rekan sebagai Wakil Humas yaitu menjalankan semua tugas-tugas dari Waka Humas.

Tugas beliau sebagai Wakil Humas yaitu memfasilitasi dan melaksanakan tugas-tugas yang bersangkutan dengan hubungan antar semua warga sekolah. Menurut beliau yang terpenting adalah “silaturahmi” antar warga sekolah itu harus baik. "Alhamdulillah, sampai saat ini kita masih berhubungan baik dengan  alumni. Beberapa waktu yang lalu,  alumni kita datang ke sekolah untuk mengantarkan bantuan kelanjutan pembangunan mushalla,” Ujar guru yang akrab diapanggil dengan Buk Neneng ini.
Pelajaran Matematika adalah mata pelajaran yang paling disukai beliau semenjak kecil. Namun, beliau tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang guru. Motivasi beliau dahulunya adalah jika lulus SMA beliau harus  meneruskan pendidikannya ke Perguruan Tinggi. Beliau tidak memiliki keinginan seperti anak-anak sekarang ini yang ingin menjadi ilmuan, teknisi, dokter dll. Beliau hanya ingin menjadi orang yang beguna bagi orang lain.
“Kalau untuk pelajaran matematika semenjak kecil Ibuk sudah suka dengan bidang studi ini. Dahulu waktu Ibuk lulus SMA itu, UNAND dan IKIP (UNP sekarang) jauh berbeda. Berbeda nilainya bagi masyarakat, kuliah di UNAND itu nilainya jauh lebih  bagus dari pada IKIP. Tapi pada saat tes Ibuk lulus di jurusan Hukum UNAND dan juga lulus di Matematika IKIP. Karena kesukaan Ibuk adalah Matematika maka Ibuk pilihlah Matematika. Matematika itu memang kesukaan Ibuk dari kecil tetapi bukan impian Ibuk untuk menjadi seorang guru. Jadi Ibuk memilih IKIP itu karena Matematikanya bukan karena keguruannya.” Kata Wakil Humas SMA 1 Batusangkar itu.
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya beliau ditawarkan untuk menjadi guru matematika di salah satu sekolah, tapi beliau menolaknya karena beliau tidak ingin menjadi guru. Ada salah seorang saudara beliau yang mengatakan “takut jadi guru atau apa ?” kata “takut” inilah yang memacu beliau untuk menerima tawaran menjadi seorang guru di sekolah tersebut. Setelah mengajar di sekolah itu beliau juga ditawarkan untuk mengajar di SMP almamaternya, namun salah seorang guru disana berkata  “tentu ndak mau dia mengajar disini, dikampung?”. Kata itu juga yang membuat beliau menerima tawaran menjadi guru disana. Sehingga sekitar tahun 1987 beliau mengajar 50 jam selama seminggu di dua sekolah. Dari sanalah beliau menyukai mengajar. "Walaupun menjadi seorang guru bukanlah impian Ibuk sejak kecil, namun setelah dilalui ternyata menjadi serang guru itu sangat menyenangkan dan Ibuk sama sekali tidak menyesal menjadi seorang guru," ujarnya.
Pesan beliau untuk siswa-siswinya adalah untuk memotivasi diri sendiri tidak harus sesuai dengan mimpi kita. Jangan istilahnya harga mati, jika harga mati dan ternyata keinginan itu tidak terwujud maka kita akan “frustasi. Jadi lewatilah, tapi untuk melewati itu kita tidak hanya menunggu tapi harus ada doa dan usaha.(Nisa Pratiwi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Luangkan Waktu Anda untuk Mengisi Komentar pada kolom yang telah disediakan demi pembaharuan kedepannya. Terima kasih

Designed By Mr. Miko