Journey1Batusangkar -Tahun 2006 adalah tahun pertama Dra.
Nelmayeti mengajar di SMA 1 Batusangkar sebagai guru Matematika. Di tahun 2014
lalu beliau terpilih menjadi salah seorang Wakil Kepala Bidang Hubungan Masyarakat. Terpilihnya beliau sebagai Wakil Kepala
Bidang Humas menyebabkan tanggung jawabnya menjadi bertambah. Kalau dulu
tanggung jawab beliau hanya terfokus untuk mendidik anak didalam kelas, sekarang beliau bertanggung jawab
untuk menjalankan amanah yang dipercayakan
rekan-rekan
sebagai Wakil Humas
yaitu menjalankan semua tugas-tugas dari Waka Humas.
Tugas beliau sebagai Wakil
Humas yaitu memfasilitasi dan melaksanakan tugas-tugas yang bersangkutan dengan hubungan antar semua warga sekolah. Menurut beliau
yang terpenting adalah “silaturahmi”
antar warga sekolah itu harus baik. "Alhamdulillah,
sampai saat ini kita masih berhubungan baik dengan alumni. Beberapa waktu yang
lalu, alumni kita datang ke sekolah
untuk mengantarkan bantuan kelanjutan pembangunan mushalla,” Ujar guru yang akrab diapanggil dengan Buk Neneng ini.
Pelajaran Matematika
adalah mata pelajaran yang paling disukai beliau semenjak kecil. Namun, beliau
tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang guru. Motivasi
beliau dahulunya adalah jika lulus SMA beliau harus meneruskan pendidikannya ke Perguruan
Tinggi. Beliau
tidak memiliki keinginan seperti anak-anak sekarang ini yang ingin menjadi
ilmuan, teknisi, dokter dll. Beliau hanya ingin menjadi orang yang beguna
bagi orang lain.
“Kalau untuk
pelajaran matematika semenjak kecil Ibuk sudah suka dengan bidang
studi ini. Dahulu waktu Ibuk lulus SMA itu, UNAND dan IKIP (UNP sekarang) jauh berbeda. Berbeda nilainya bagi masyarakat, kuliah di UNAND itu nilainya jauh lebih bagus dari pada IKIP. Tapi pada saat tes Ibuk lulus di jurusan Hukum UNAND dan juga lulus di Matematika IKIP. Karena kesukaan Ibuk adalah Matematika maka Ibuk pilihlah Matematika. Matematika itu memang kesukaan Ibuk dari kecil tetapi bukan impian Ibuk untuk menjadi seorang guru. Jadi Ibuk memilih IKIP itu karena Matematikanya bukan karena keguruannya.” Kata Wakil Humas SMA 1 Batusangkar itu.
Setelah menyelesaikan pendidikan
sarjananya beliau ditawarkan untuk menjadi guru matematika di salah satu
sekolah, tapi beliau menolaknya karena beliau tidak ingin menjadi guru. Ada salah seorang saudara beliau yang
mengatakan “takut jadi guru atau apa ?” kata “takut” inilah yang memacu beliau
untuk menerima tawaran menjadi seorang guru di sekolah tersebut. Setelah mengajar di sekolah
itu beliau juga ditawarkan untuk mengajar di SMP almamaternya, namun
salah seorang guru disana berkata “tentu ndak mau dia mengajar disini, dikampung?”. Kata itu
juga yang membuat beliau menerima tawaran menjadi guru disana. Sehingga sekitar
tahun 1987 beliau mengajar 50 jam selama seminggu di dua sekolah. Dari
sanalah beliau menyukai mengajar. "Walaupun
menjadi seorang guru bukanlah impian Ibuk sejak kecil, namun setelah dilalui
ternyata menjadi serang guru itu sangat menyenangkan dan Ibuk sama sekali tidak
menyesal menjadi seorang guru," ujarnya.
Pesan beliau untuk
siswa-siswinya adalah untuk memotivasi diri sendiri tidak harus sesuai dengan
mimpi kita. Jangan istilahnya harga mati, jika harga mati dan ternyata
keinginan itu tidak terwujud maka kita akan “frustasi”. Jadi lewatilah, tapi untuk melewati itu kita tidak hanya
menunggu tapi harus ada doa dan usaha.(Nisa Pratiwi)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Luangkan Waktu Anda untuk Mengisi Komentar pada kolom yang telah disediakan demi pembaharuan kedepannya. Terima kasih