Journey1Batusangkar - Gadis kelahiran Padang Oktober 1997 ini cukup
mengharupkan nama sekolah kita yang tercinta ini, apalagi kalau bukan SMA 1
Batusangkar. Gadis yang akrab disapa dengan Dyana ini, awalnya tidak tertarik
yang namanya karya ilmiah. Seiring berjalan waktu, gadis ini mulai membuka diri
terhadap karya ilmiah yang berawal dari kegagalannya pada saat mengikuti lomba
yang berbau itu juga.
Dari kegagalannya tersebut ia bertekad untuk memulai
lembaran baru dengan menyibukkan diri berada dalam lingkungan karya tulis
ilmiah. Sebuah motivasi yang timbul dari dalam diri yang bertema ilmiah. Selain
itu, motivasinya mengikuti lomba-lomba ini adalah hanya ingin mendapatkan
sertifikat akan mempermudah untuk masuk ke PTN yang diimpikan. Setelah beberapakali
mengikuti lomba-lomba karya tulis ilmiah, akhirnya Dyana mendapat hasil dari
jerih payahnya selama ini. Ia mendapatkan peringkat 1 dalam menulis karya tulis
ilmiah. Itu semua berkat usaha-usaha yang selama ini ia lakukan dan
motivasi-motivasi dari orang tua, guru-guru beserta teman-temannya.
Dyana yang bercita-cita menjadi seorang dokter ini sangat
mengidam-idamkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) UNPAD fakultas kedokteran.
Keinginan-keinginan yang tak sempat ia capai seperti ingin menjadi juara OSN
(Olimpiade Sains Nasional) yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan Indonesia
setiap tahunnya dan menjadi siswa pertukaran pelajar AFS/YES. Namun hal itu
tidak menyurutkan cita-citanya yang sebentar lagi akan meninggalkan SMA 1
Batusangkar, yaitu dengan lulus Ujian Nasional yang sebanding dengan nilai
rata-rata Ujian Akhir Sekolahnya.
Dengan prestasi yang ia capai, tidak sedikit
teman-temannya yang menjadi haters/ iri kepada Dyana.
“Saya hanya menanggapinya biasa, mungkin hanya itu hal
terbaik yang dapat ia berikan kepada saya. Jika tidak ada hal yang lebih baik
dari itu, saya menghargainya karena tidak mungkin seseorang memberikan sesuatu
yang tidak ada dari dirinya kepada orang lain”. Begitu tanggapanya terhadap
para haters itu.
Dalam meraih sebuah mimpi semua orang tentu memiliki
sebuah motto yang akan menggerakkan setiap langkah yang akan ditempuhnya. Seperti
ada sebuah kekuatan terpendam yang hanya bisa ia rasakan, namun tidak bisa
untuk dilihat. Motto yang selalu Dyana gunakan yakni “Keajaiban itu no. 2, yang
pertama adalah usaha beserta doa. Sesuatu yang terjadi bukan karena keajaiban,
tetapi karena usaha kita, baru setelahnya akan muncul sebuah keajaiban untuk
menghargai usaha tersebut”. Begitulah motto yang selalu dipegang seorang Dyana
ketika ditanya oleh Tim Redaksi. (C. Ayu Romondang)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Luangkan Waktu Anda untuk Mengisi Komentar pada kolom yang telah disediakan demi pembaharuan kedepannya. Terima kasih